December 25, 2009

Merindukan alunannya

December 25, 2009 41
Ini sebuah ketidaksengajaan. Ketika saya melihat poster ini di Tobucil.  Awalnya saya hanya mampir dan sekedar ingin tahu. Di pintu masuk dekat teras terpampang poster-poster tentang beberapa event yang akan digelar Bandung. Konser Ammy Alternative String, Let's Play Violin. Tajuk ini yang paling menyita perhatian saya. Rasa penasaran semakin memuncak ketika melihat harga tiket yang ditawarkan. Cukup dengan Rp 10.000, YAP! Rp 10.000.... (harga yang begitu menggiurkan untuk sebuah konser biola)
Berangkatlah saya ke CCF di Jalan Purnawarman pada 23 Desember lalu, dengan mengajak beberapa teman, kakaknya teman saya, kakak saya, teman kakak saya...OOuuu, yaaa...jelas event seperti ini sangat menyenangkan bila dinikmati beramai-ramai :)

and here they are...umh, i mean....here they were...
but who is Ammy by the way? 
Sedikit searching kesana kemari membuat saya kemudian mengenalnya (emhh,secara sepihak tentunya). Ammy C. Kurniawan, seorang musisi biola kebanggaan Bandung yang memperdalam Alternative String dan membentuk Ammy Alternative String sebagai tempat berkumpul dan belajar bagi siapapun yang meminati alat musik String khususnya biola. Rupanya, Ammy C. Kurniawan juga salah satu anggota dari 4Peniti,

"4peniti tampil dengan format instrumen akustik, menawarkan musik connecting logaritma dekonstruktif dengan sentuhan live jamming..."  Begitulah info yang saya temukan dalam Facebook profile mereka. COOL!

Konser ini sendiri rupanya menampilkan siswa-siswa Ammy C. Kurniawan untuk tampil di hadapan umum.

"Konser tersebut nantinya menitikberatkan pada siswa yang tengah mempelajari biola dengan segala kesukaannya, keberaniannya dan kemampuan berbahasa musiknya serta pemahamannya dalam bermusik. Mereka belajar untuk mengetahui bagaimana proses latihan dan diharapkan juga untuk berani tampil di muka umum, berekspresi dan diapresiasi serta dapat mengapresiasi musik itu sendiri." (Sumber : Tobucil's blog)

AWESOME...
cuma itu yang bisa menggambarkan penampilan mereka. Saya terpukau sampai merinding menyaksikan beragam lagu yang mereka mainkan. Ingin rasanya berteriak-teriak mengagumi mereka saat konser berlangsung. Tapi jelas tidak mungkin, saya cukup tahu diri untuk tidak mengkhianati euforia terpukau yang terjadi di jiwa setiap penonton. :)



Ammy C. Kurniawan







Beberapa penampilan dari siswa-siswa Ammy Alternative String. A-W-E-S-O-M-E!



4 Peniti, minus 1
(They played Kopi Dangdut and Cicak-cicak di Dinding! :D )




Final Performance

Sungguh memuaskan...
Mengarukan...
Mungkin saya memang biasa lebay,
Tapi ini serius.
They were totally perfect!

"Sebenarnya, tidak perlu syarat macam-macam untuk mendalami Alternative String. Cukup mengawalinya dengan mencintai biola itu sendiri. dan apapun aliran yang disukai, jazz, blues, rock, apapun...mainkan!..." (Ammy C. Kurniawan)


Another good quote for that day :)

Konser itu cukup membuka kenangan lama. Pikiran saya mulai berkelana ke waktu lampau. Saat alunan nada dari gesekan bow adalah hal terpenting yang saya impikan. Staccato, partiture, bow, bridge, scroll, chin rest,  finger board....dan saya mulai merindukan segala hal tentangnya. Dan kenapa saya berhenti? Ahh, tidak....saya tidak sepenuhnya berhenti.
Saya pandangi blue case berisi impian yang telah lama terkubur. Saya buka kemasannya dan mendapatinya terbaring anggun. Semuanya masih lengkap kecuali senar kedua. Lalu saya pandangi tiga jari kiri saya yang biasa kapalan pada saat itu. Normal. Tidak lagi berbekas keras. Jangan-jangan saya juga sudah mulai lupa memainkannya...


Gambar dari sini

"Kau tahu? Nampaknya cepat atau lambat saya harus membangkitkanmu dari peristirahatan. Ketika ragamu lengkap, kau harus janji....Kau harus membantuku menciptakan alunan yang mengagumkan, sekalipun hanya untuk hiburan saya pribadi..."

Saya benar-benar merindukannya....



»»  read more

December 20, 2009

Menangis Bersama Langit

December 20, 2009 32
Ingat? Saat saya mengucapkan selamat datang kepada Desember....
Ingat? Saat saya pernah berharap lembaran Desember saya penuh dengan hal-hal yang mencerahkan...
Ingat tulisan ini ?
saya berani mengatakan dengan pasti bahwa Tuhan telah berbaik hati menganugrahi hari-hari yang yang telah saya lewati...
saya sering mengatakan, -bahkan saya percaya-, salah satu quote Eleanor Roosevelt ...

"Yesterday is a history. tomorrow is a mistery. today is a gift. that's why we call it Present"

tak peduli seperti apa masa lalu, tak juga berkutat dalam urusan masa depan. Yang terpenting adalah apa yang kita berikan hari ini. Toh bukan berarti saya tidak peduli dengan masa depan. Masa depan memang misteri, dan sebuah kejutan.Kejutan yang indah. Betapa pun buruknya musibah yang suatu waktu menimpa kita, suatu saat hal itu bisa dengan pasti kita katakan anugrah. Entah kapan, tapi pasti. Untuk mereka yang mau mempelajari setiap makna di balik hari-harinya.

Rupanya saya juga mendapatkan sebuah Present. Sederhana. Tapi cukup membuat saya merasa sangat 'kecil'.
Izinkan saya memaparkan singkat mengenai berbagai rentetan peristiwa yang mengantarkan saya kepada hadiah itu...

13 Desember

Berkunjung ke Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah, Buah Batu Bandung. Menghimpun beberapa teman-teman untuk mengadakan suatu pelatihan merajut dan kerajinan tangan. Sederhana. Bahkan saya pun bukan termasuk salah satu pendatang yang mengajari mereka macam-macam. Menjadi tukang Foto keliling pun cukup membuat saya terpukau ketika menangkap ekspresi antusias mereka. Bagi orang lain, mungkin mereka adalah manifestasi dari apa yang disebut dengan kesepian. Tapi siapa yang tahu, mereka terlihat lebih kaya dengan kegigihan mereka.


14 Desember

Menghadiri kuliah umum bertajuk "Bioteknologi Reproduksi" dengan pemateri Dr. Ir. Baharuddin Tappa, APU dari Puslit Bioteknologi LIPI dan Harris Harlianto seorang embriologist dari RS. Hasan Sadikin Bandung. Pak Baharuddin sendiri membahas mengenai penerapan bioteknologi dalam bidang ternak. sedangkan Pak Harris lebih mengenalkan teknologi pembuatan bayi tabung pada manusia. Terenyuh melihat betapa repotnya proses bayi tabung. Beruntunglah saya dilahirkan normal. Beruntunglah saya bukan bayi mahal, ehm...mungkin.

17 Desember

Menghadiri acara penyambutan Tahun baru Islam di Pusdai. Ustd Yusuf Mansur, Aa Gym, Antonio Syafei, dan Arifin Ilham menjadi pembicara di sana. Anda mungkin tahu bagaimana suasana hiruk pikuk ketika konser musik besar-besaran digelar. yah, mungkin kepadatan manusia disini bisa disamakan dengan konser musik tersebut. Tapi tentu saja, tujuannya mungkin berbeda. Saya merespon kepadatan tersebut dengan menyandarkan diri ke dinding terdekat sambil mengipas-ngipas wajah saya. Panas. Sangat Panas. Semua orang di sana berkontribusi dalam mentransfer panas tubuhnya dalam memenuhi ruangan Masjid. Termasuk saya tentunya.

18 Desember

Hari di mana teman saya kehilangan salah satu orang tuanya. Speechless. Kaget. yaaah....what can we do... Saya baru sempat mengunjunginya esok hari. Semoga selalu tabah.

19 Desember

Nonton Sang Pemimpi :) Truly inspiring! Kalau saya boleh memilih, saya jelas memilih bukunya. bukunya lebih memberikan kapasitas berimajinasi yang lebih tinggi. Tapi untuk masalah moment, mata saya benar-benar berkaca-kaca ketika Ikal minta maaf kepada ayahnya atas nilai rapornya yang jatuh. atau adegan perpisahan Jimbron dengan kedua sahabatnya... "ini untuk kalian berdua (memberikan 2 celengan kudanya), seperti yang kamu bilang, Rai..., kalian akan pergi dengan kudaku". Dan melelehlah air mata saya...

Masih 19 Desember

Menghadiri sebuah liqa (pengajian) dan bertemu seseorang yang lagi-lagi menginspirasi. Pemilik sebuah panti asuhan anak-anak buangan hasil 'kecelakaan' hubungan badan. Saya terbengong-bengong mendengarnya menceritakan anak-anak tersebut. -yang mungkin tak akan pernah tahu siapa orang tuanya-.

Hari sudah malam saat saya pulang dari liqa. Perjalanan yang cukup jauh untuk sampai ke rumah. Beruntung saya ditemani motor matic kebanggaan, tidak perlu susah payah cari angkot. Di perjalanan, pikiran dan memori mulai berkecamuk.
Ada apa dengan segala peristiwa yang saya alami?
Mengapa saya tiba-tiba merasa mereka memiliki hubungan satu sama lain?
atau itu hanya kerjaan otak saya saja yang gemar menghubung-hubungkan?
Entahlah....
Namun di sebuah perempatan, saat lampu merah menghalangi saya untuk menerobos jalan,
Saya menemukan sebuah hubungan,
Segala yang saya dapatkan di hari-hari sebelumnya telah mengingatkan saya pada orang tua saya...
Pernahkah terpikir? bahwa kita bisa saja mengharapkan sesuatu untuk masa depan, memilih seseorang sebagai pendamping hidup, dan merencanakan hal-hal lainnya. Tapi kita sama sekali tidak bisa memilih siapa yang menjadi orang tua kita, sama seperti kita tidak bisa memilih hari kematian kita...

Panti asuhan itu mengingatkan saya bahwa saya masih lebih beruntung dalam beberapa hal,
kuliah umum mengenai bayi tabung tersebut mengingatkan saya akan Ibu yang melahirkan saya,
"Pandanglah wajah orang tua kita, doakan mereka..." Dzikir Arifin Ilham kembali mengingatkan saya,
Saya masih bisa melihat mereka duduk di sofa kesukaan mereka, berbeda dengan teman saya pada 18 Desember lalu...
Melihat perjuangan Ikal dan Arai untuk membanggakan Ayah nomor 1 di dunia mereka, saya kembali teringat Ayah saya...
Dan cerita-cerita anak panti asuhan milik sang penyelenggara liqa juga kembali mengingatkan saya....Lagi...Lagi....dan Lagi...

Saya teringat hal lain,
betapa saya belum bisa mempersembahkan apa-apa untuk orang tua saya,
betapa saya bukan anak berjuta potensi untuk mereka,
betapa saya sering sekali mengecewakan mereka,
Seketika air mata saya tumpah,
bersamaan dengan turunnya hujan....
Semakin deras, seiring dengan derasnya hujan...



Saya sempatkan menepi untuk menyelamatkan tas saya dari kebasahan,
Dinginnya malam tidak lagi saya hiraukan,
Tetes demi tetes hujan menerpa wajah saya dan menyamarkan tangisan saya,
Saya membuka helm dan  menatap langit,
tersenyum sambil menangis, 
DIINGATKAN, itulah hadiah terbesar saya saat ini...

Terima Kasih Tuhan,
telah mengutus langit untuk menemani saya,
Terima Kasih,
dan Maaf...

Saya pun kembali menangis bersama langit...


(gambar dari sini)
»»  read more

December 15, 2009

Lovable Creatures, Do we know them?

December 15, 2009 25
"Negara itu menawarkan kami serangga-serangga penyerbuk tanaman Strawberry spesies A dengan harga tertentu. apa yang kami lakukan? kami menolak. karena Indonesia memiliki serangga lokal B yang tak kalah kualitasnya..."

Itulah penjelasan singkat yang saya dengar perihal reaksi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) saat ditawarkan pasokan serangga oleh negara luar. Berhubung kami datang dengan label mahasiswa yang sedang mempelajari entomologi (ilmu mengenai serangga), bertandang ke LIPI Cibinong 10 Desember lalu kami benar-benar disuguhi realita menarik mengenai serangga (juga mamalia, burung, reptil, dan amphibi yang sempat kami kunjungi juga).
sungguh bukan suatu hal yang aneh lagi mengingat kenyataan bahwa jumlah para ilmuwan asing yang tertarik mempelajari kekayaan Indonesia secara mendalam lebih banyak dibandingkan masyarakat Indonesia itu sendiri. Ironis memang...di saat negara kita dikatakan sebagai kepulauan yang sangat kaya, tapi rupanya tak semuanya bisa dinikmati dengan leluasa. seorang peneliti di LIPI juga mengatakan hal yang serupa. Bahwa jumlah ilmuwan atau lembaga penelitian asing   yang tertarik mengadakan kerja sama dengan LIPI lebih banyak bila dibandingkan dengan peneliti dalam negeri sendiri.

"... dan apa yang terjadi di akhir, masyarakat Indonesia hanya dapat melakukan demo dan aksi-aksi ketika menyadari salah satu kekayaannya diklaim oleh pihak lain (kasus : seperti yang terjadi pada salah satu kebudayaan kita). Padahal, mungkin saja apa yang diklaim tersebut baru kita sadari keberadaannya saat sudah terlanjur diambil...", katanya.  

saya tertegun,
tersindir,
bahkan tertampar...

betapa banyak hal yang memang tidak kita kenal mengenai Indonesia. bukan hanya kebudayaan atau pun hasil alam, tapi kenalkah kita kepada para penghuninya sendiri?

- hening sejenak-

ternyata saya pun tidak...
Batocera hector,
Bombyx mori,
Apis indica,
Hapal nama-nama latin mereka bukanlah hal yang menyelesaikan persoalan. Tapi setidaknya membantu dalam mengenal mereka.


Chalcosoma caucasus, anggota Dynastidae yang berperan penting sebagai perombak
I really love them  :)




Beberapa jenis yang diawetkan untuk dipelajari





dan buku-bukunya pun mayoritas karangan peneliti asing 
(benar-benar membuat saya ingin melihatnya--dikunci di dalam lemari!)



-Another warning-





Suatu teknik pengawetan untuk kepentingan penelitian
(harap diketahui, ini bukan suatu tindakan kekejaman :) mari kita niatkan bahwa hal ini adalah  pengetahuan)


Sebuah pencerahan saya temukan dalam pembicaraan peneliti tersebut. Jika mereka (LIPI) tersebut menerima pasokan serangga penyerbuk tanaman Strawberry dari luar negeri untuk digunakan di negara kita, Akan ada kompetisi di antara yang lokal dan pendatang. Yang kuat, yang akan bertahan...sebagaimana teori adaptasi dan kompetisi yang berlaku.
Apa jadinya jika serangga-serangga bule itu yang menang karena kualitasnya? 
ya, jawabannya sama ngerinya dengan apa yang saya bayangkan.
para pribumi akan kalah,
dan para pendatang pun meraja...
Kisah klasik penjajahan dalam dimensi yang lain.

Saat ini atau suatu saat, mungkin kita akan sadar betapa kayanya kita...
sekalipun harus diiringi dengan  kesadaran betapa butanya kita...



»»  read more

December 12, 2009

say thanks, post this, and give this

December 12, 2009 14
Akhirnya...
Setelah  rehat sejenak dalam dunia per-blogging-an...
Saya kembali menengok 'rumah' saya...
seperti yang sudah saya katakan, beberapa hari yang lalu saya penat.
cukup penat bahkan untuk blogwalking sekalipun...
hmmm...sungguh saya minta maaf untuk itu...


Terlepas dari itu semua,
Rupanya beberapa orang telah berbaik hati menghadiahkan saya award...

Nice...
Benar-benar menyenangkan mengetahui bahwa 'rumah' saya sudi dilirik oleh anda semua...
apalagi untuk mereka yang rela ngalor-ngidul bersama saya...
Terima kasih...

Terima kasih untuk Ninneta dan Rangga untuk awardnya...


award dari Rangga :)


award dari Ninneta :)


Seperti lazimnya sebuah award...
Saya punya kewajiban untuk meneruskannya...
Berhubung award Nyinda juga belum saya bagikan,
sekalian saja saya berikan sekarang :) silahkan ambil di sini
award-award ini akan saya persembahkan untuk mereka yang masih baru di dunia blogging (sama seperti si saya)


nikmatilah :)
ambil semuanya :)
»»  read more

December 6, 2009

Lagi-lagi tentang Kepala

December 6, 2009 20
kalau kemarin saya kehilangan kepala...
saat ini, saya mengidap sindrom kepenatan luar biasa....
dalam kata lain, kepala saya mulai penuh...
penuh dengan remeh-temeh,
kalau otak saya adalah harddisk, saya yakin dia sudah terserang virus...
error...
atau saya harus menambah memori? entahlah...

saya punya remote kehidupan seperti lazimnya orang lain,
tapi rupanya tidak dilengkapi tombol pause -remote macam apa ini-
ahh,,,
masa lalu saya baru-baru ini mengetok-ngetok di dalam kepala  ingin bertamu,
belum lagi mimpi-mimpi yang saya jejali di bagian otak paling aman tiba-tiba ribut minta diwujudkan...
ohh, ternyata tugas-tugas itu juga tidak mau kalah...
mereka berderet dan berbaris rapi namun padat, memasang muka tak sabar ingin dikerjakan sambil menyerukan tanggal-tanggal deadline...

HEI, bisakah kalian bersabar dulu?
i'm on my way!
pusing rasanya mendengar para penghuni otak saya berteriak-teriak tidak sabaran begitu...
ingin rasanya saya ganti remote,
pinjam remote,
atau apalah...
untuk menekan tombol pause barang sejenak...

atau bahkan pinjam kepala orang lain??
ahh, tidak...tidak...
bisa jadi isinya malah lebih ruwet...



yahh...sepertinya cuma ada satu jalan,
saya harus berdamai dengan isi kepala saya,
sebelum mereka meledak dan semakin mengacaukan hari-hari saya...
»»  read more

December 5, 2009

Perfect Thunderstorm

December 5, 2009 11
saya  selalu  mengaguminya...
tidak ada yang lebih indah darinya selain suara gerimis dan pelangi sesudahnya...
tapi pelangi tak selalu ada,
berbeda dengan dia yang kerap kali muncul menemani hujan...
saya merindukannya,
walaupun kadang-kadang saya harus menutup telinga saat menemuinya...

sempurna,
elegan,
menakutkan,

saya benar-benar merindukannya,
menatap langit berharap dia datang...

biarkan dia datang, Tuhan...
mengetahui bahwa dia ada pun sudah cukup...
walaupun hanya bisa melihatnya dari kejauhan...





yaa....
dia datang...
perfect thunderstorm...

* link gambar
»»  read more

December 3, 2009

Special Gift

December 3, 2009 15
Waw!
seseorang telah berbaik hati memberikan saya hadiah!
yiiipiiie...nyinda! Thx for your special gift...
di umur blog saya yang masih kebilang bayi, rasanya mengharukan sekali dihadiahi award persahabatan...
banyak pula! wewww...
terima kasih...
sudah bersedia ngalor-ngidul bersama saya...

(award dari nyinda, hihihihi)








terima kasih juga untuk semuanya, yang sudah sudi melirik hasil corat-coret saya...
Tunggu saja...akan saya berikan juga award-award untuk anda semua...
Selamat menjalani bulan Desember...
»»  read more

December 1, 2009

Welcome to you My December

December 1, 2009 17
Hidup itu pinjaman...
ya...pinjaman...
karena suatu saat saya harus rela mengembalikannya...

saya sering menganalogikan hidup saya dengan sebuah buku...
buku yang berisi berbagai kisah yang bisa saya catat semau saya...
tapi catatan, coretan, dan gambaran di buku itu tidak akan tetap utuh di akhir halaman,
selalu saja ada koreksi,
entah dari saya,
atau dari Tuhan...

saya punya kebebasan untuk meracau semau saya,
tapi saya juga harus rela jika Tuhan ingin menghapus kalimat atau alinea tertentu dalam hidup saya, bahkan mungkin menggantinya dengan versi yang lain...
atau mungkin, saya bisa saja tidak menuliskan satu kata pun....
namun tiba-tiba Tuhan menghujaninya dengan beribu kata...
saya selalu berharap, agar saya dapat menerima segala koreksi dengan lapang dada,
berusaha untuk tidak menghakimi Tuhan yang telah mencorat-coret, menggarisbawahi, atau bahkan menghapus apa yang saya tulis...
karena (pada akhirnya) saya teringat lagi, bahwa saya cuma peminjam...
bukan Yang Sebenar-benarnya Memiliki...

Hari ini saya tiba pada lembaran baru berjudul Desember...
berusaha untuk bersikap excited ketika menghadapinya.
lagi-lagi, selalu, dan setiap kali saya tuliskan harapan-harapan yang sama untuk lembaran ini, sebagaimana saya panjatkan pada halaman-halaman sebelumnya...

saya tahu... hari ini, kemarin, lusa, atau bahkan detik berikutnya tidak akan pernah sama.
sama seperti buku yang sedang saya pegang, setiap lembarannya pun punya kisahnya sendiri (yang tentunya sudah mengalami pengoreksian).
saya sudah melewati Januari, Maret, Juni, Oktober, dan lembar-lembar lainnya.
dan mereka punya kisahnya masing-masing....

saya menyempatkan diri membuka kisah-kisah mereka...
membaca kesenangan si Januari, si Februari, dan si Maret...
kesedihan seorang Juli...
keberuntungan seorang Agustus...
dan kerinduan si September dan Oktober...
atau bahkan kehampaan seorang November...
saya tersenyum mengingat mereka...
dan cukup bisa menghargai segala pengoreksian yang terjadi, bahkan saya bersyukur untuk itu...

saya kembali menghadapi lembaran Desember yang masih kosong,
tidak lagi kembali berlarut-larut dalam kisah si Juli atau November...
biarlah mereka bersuka cita atau bersedih...
mereka tetap bagian dari diri saya...
dan saya tidak akan kembali...



"selamat datang wahai Desember..."
saya persiapkan diri saya untuk mulai memberinya  kata-kata...
tidak perlu muluk-muluk...
asal bisa dirundingkan dengan Tuhan...
»»  read more

November 27, 2009

Kehilangan Kepala

November 27, 2009 25


"Where's My Head"
by Copeland



Where I hung my coat, it's where I left my head
So you'd be wise to doubt every word I ever said
'Cause I just woke to eat some chocolate
And go straight back, I'll go straight back to bed


Where's my head?
Where's my head?
Where's my head?
Where's my head?

And I'd search for reason I'm awake
To hear this song march, blasphemy I'd take
And the only chance that I have tonight
Is if something that I ate made my dreams not right
And my love shows up in a dress of white

Where's my head?
Where's my head?
Where's my head?
Where's my head?








entahlah...
saya pun lupa dimana saya menaruh kepala saya...

»»  read more

November 25, 2009

Sepotong Makna untuk 25 November 2009

November 25, 2009 12
25 November...yeap! hari ini!
apa yang terjadi hari ini?
mungkin topik ngalor-ngidul saya hari ini akan sangat tidak berstruktur, yahhh....seperti topik-topik sebelumnya   
Mari saya berikan rentetan peristiwa yang terjadi hari ini....
ternyata, hari ini adalah ulang tahun teman sebangku saya sewaktu kelas 1 SMA 
 , waaaah, rupa-rupanya sudah lama kami tidak bersua...

(let's give small birthday cupcake for her )
© Aleksandar Kosev | Dreamstime.com


bertepatan dengan hari jadi teman saya, setelah diingat-ingat lagi....hari ini juga genap 5 tahun saya berkerudung . bukan waktu yang sebentar, tapi juga tidak terasa...saya lupa bagaimana awalnya saya bisa memutuskan untuk berkerudung,,,,tapi inilah saya, merasa nyaman dengan semuanya. Alhamdulillah... 
terlepas dari apa yang dikenakan, saya tetaplah saya yang gemar ngalor-ngidul 
pagi ini, saya disuguhi dengan ujian berat.....5 Bab materi anatomi dan fisiologi tubuh manusia menanti saya di ruang kuliah.sampai detik ini pun, rupanya materi syaraf masih terngiang-ngiang di benak saya, yup! stuck in my head! walaupun hal itu belum tentu menjamin nilai saya tinggi...
selang beberapa jam setelah ujian, seseorang memberi saya oleh-oleh...hohoho,terima kasih...padahal saya bercanda sewaktu memintanya 
setelah mengambil oleh-oleh, saya pergi ke perpustakaan kampus, bukan karena saya sejenis mahasiswa yang rajin. tapi justru karena tidak ada anak kost yang siap menampung kami hari ini   yaaahh,beginilah jika jeda kuliah begitu menyiksa...tapi ternyata ada untungnya, saya jadi menemukan ide untuk skripsi  
setelah pulang kuliah rupanya saya teringat suatu tempat...sudah lama saya tidak menyambangi Zoe Corner...
ahh,sesekali boleh lah saya meminjam buku di sana...mencoba memberi reward untuk otak saya karena sudah  kepusingan didera ujian pagi tadi...
dan buku yang saya pilih adalah LIFE OF PI...yaaaaaah, memang telat sekali rupanya saya membaca buku ini...ahh, tapi kalau saya menyerahkan hidup saya untuk selalu up-to-date mengejar buku baru, bisa gila saya dibuatnya...

(sumber gambar di link ini)


yaaahhh....itulah yang terjadi...
tapi terlepas dari hal-hal yang tidak nyambung di atas...
HARI INI ADALAH HARI GURU!
hari yang penting untuk mereka yang dielu-elukan atau bahkan dihina...
bahkan perayaan untuk hari guru di Bandung pun dilakukan dengan tumpengan...(klik link ini)
apa yang tersirat di benak Anda ketika mendengar kata guru?
mungkin profesi-yang-tidak-menjanjikan menjadi salah satu predikat yang melekat (pada benak sebagian orang). yahhh, mungkin memang profesi yang biasa-biasa saja, tapi tidak menurut saya...dan mungkin juga tidak di mata Tuhan  


berbahagialah untuk mereka yang berguru, membahagiakan guru, dan menjadi guru   
»»  read more

November 22, 2009

Tragedi Gelang Patah @ KICKFEST 2009

November 22, 2009 18
yiipiiiiee! KICKFEST,  this is one of the biggest weekend event in Bandung now! 
Jumat kemarin, tepatnya tanggal 20 Nov 2009 saya menyempatkan diri untuk datang ke event tersebut. jalan-jalan menikmati sore saja, walaupun sore itu didera hujan deras yang tak kunjung berhenti. bertiga bersama teman saya, Indah dan Lidya, kami nekat menghajar gerimis untuk bisa sampai kesana. sedikit maksa? ya! tapi biarlah, kadang-kadang toh kami rela melakukan apapun asal bisa have fun bukan? :D 
ajang expo clothing Indonesia tersebut berlokasi di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga). dengan temanya yang berbunyi Speak Louder, menurut saya Kickfest benar-benar berhasil menyuarakan identitas Indonesia dengan brand serta band yang memang pantas disebut local heroes (hahaha, maaf saya mengutip salah satu judul segmen di radio Prambors Bandung).
mungkin saya tidak akan panjang lebar memaparkan laporan pandangan mata mengenai situasi di sana. karena akan banyak sekali situs berita, status facebook, twitter, dan blog-blog lainnya yang akan membahasnya dengan lebih tajam. :)
saya hanya akan membahas mengenai kebodohan yang sempat kami dan saya lakukan di event tersebut. bukan maksud berbangga hati, tapi nampaknya akan   ada yang mengganjal jika hanya disimpan di dalam hati (owh,lebay sekali).


jujur saja saya memang tidak terlalu berniat shoping, misalnya dompet tertinggal pun tidak masalah asal camera digital tidak tertinggal (wahwah,terlihat sekali niat saya hanya untuk foto-foto :D ). hiruk-pikuk manusia juga membuat saya kebingungan, sampai-sampai susah sekali membedakan antara orang asli dengan manequin :p
ketika kami sudah kelar memutari bagian indoor, akhirnya kami menemukan titik-titik penting untuk berfoto, dan inilah beberapa hasilnya :D










(kiri-kanan : Indah, Lidya, saya. weeeew...mask party!)








(berfoto di salah satu stand, walaupun sempat malu karena menjadi tontonan sekilas :D)



(heyyy...teman saya pun sempat berfoto dengan vokalis Pure Saturday!)


setelah iseng berkeliling, kami kembali memutari kawasan indoor karena ternyata sore itu  hujan dan kita tidak sempat memutari bagian outdoor. saya sempat melewati stand Anonim, dan melihat-lihat (emhh...sedikit megang-megang juga sih) asesoris yang dipajang. sambil ngobrol ngalor-ngidul saya mencoba memakai salah satu gelang yang dipajang bertuliskan 'I love Bandung'...ternyata kecil sekali....aduh....susah juga...emmhh (sedikit memaksa)...TRAKK!!!...dan gelang itu pun patah....


kepanikan luar biasa pun datang. saya tiba-tiba berteriak-teriak kepada mbak-mbak yang ada di kasir, "iya mbak,iya mbak....saya bayar!saya bayar!", dengan wajah panik. padahal mbak-mbaknya pun tidak akan sadar kalau saya tidak ribut. :p
kepanikan saya ternyata membuat orang-orang sempat melirik, sungguh memalukan :D 
yah, mbak kasir itu pun dengan berat hati berkata, "maaf ya mbak...harganya Rp.....(seharga dengan 1 buah kaos)". dan saya pun bengong.
tapi demi mempertanggungjawabkan apa yang sudah dilakukan, akhirnya terkuraslah dompet saya. padahal, apakah saudara saudari ingat bahwa saya datang ke sana tidak niat membeli apa-apa? ingat? yaa,bagus... :(
sebenarnya saya sempat menaksir sebuah dompet, tapi apa daya...saya harus rela melupakannya akibat tragedi si gelang patah.
setelah kejadian tersebut kami tidak berhenti menertawakan ulah saya, walaupun dengan perasaan miris. :p

 (sedihnya....HAHAHA)
  
yah...ketika orang-orang berakhir dengan beberapa tentengan belanjaan di tangannya dan perasaan puas membuncah di hatinya, ternyata saya harus mengalami keadaan berbeda....saya cukup berakhir dengan gelang patah di dalam tas saya (karena tidak bisa dipakai akibat tragedi pematahan :p)...ouuuhuhuhuhuu 








but it's OK, it's really OK... :) pengalaman berharga untuk seorang yang sangat ceroboh seperti saya. sebenarnya bisa saja saya kabur dan tidak bayar, tapi heyyyy....akan lebih memalukan lagi jika saya berakhir dengan dikejar-kejar bodyguard hanya gara-gara sebuah gelang...yakkks...


Anyway, pelajaran untuk moment itu adalah...
1. bertanggung jawab atas apa yang sudah kita perbuat
2. Hati-hati, jangan sembarang coba-coba, terutama jika anda adalah si pembawa bencana :D
   
»»  read more

November 21, 2009

Berbeda = Ditinggalkan (???)

November 21, 2009 6



Perjalanan pagi menjelang siang saya dalam dunia maya ternyata menimbulkan efek berkaca-kaca pada mata saya. sebuah artikel mengenai nasib seseorang membuat saya teringat moment menyebalkan yang saya alami di masa kecil. tulisan yang saya temukan di KOMPAS.com -secara tidak sengaja- ini  berisi mengenai penuturan seseorang bernama Sri Andiani, pelajar SMP Alam Insan Mulia Surabaya, yang memenangkan penghargaan Penulis Muda Indonesia 2009 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Perwakilan UNICEF di Indonesia, serta YKAI. 
Sri adalah seorang tuna rungu sejak lahir, yang dengan bantuan Mamanya berusaha mati-matian demi diterima di sekolah umum. usaha mereka berkali-kali berbuah kegagalan karena jarang sekali sekolah umum yang mau menerima keadaan Sri dengan tangan terbuka. sekalipun ada, sekolah itu akan merekomendasikan seorang guru pendamping yang biayanya Masya Alloh (baca: mengejutkan)...
sampai akhirnya Sri mendapatkan sebuah kesempatan untuk bersekolah di suatu sekolah umum -ya, akhirnya ada juga yang bisa menerimanya-. ternyata sekolah tersebut memberinya kesempatan untuk unjuk kebolehan. julukan 'profesor sains' pun dia dapatkan akibat kejeniusannya. dan ternyata, Sri juga piawai dalam melukis!
dalam baris-baris terakhir tulisannya, Sri mengungkapkan kekecewaannya mengenai keadaan sekolah di Indonesia. 


"...Jadi, memang, hanya orang-orang yang berduit alias kaya saja yang bisa bersekolah. Sementara itu, orang-orang yang standar hidupnya menengah, apalagi yang rendah, itu tidak bisa bersekolah lantaran banyak sekolah umum yang tidak mau menerima mereka."  


Wow! beginilah negara kita...apa yang terjadi dengan pihak-pihak tersebut sampai tidak sanggup menerima orang-orang seperti Sri dan yang lain-lainnya?
Sri memang berbeda, tapi bukan berarti tidak punya hal untuk bersekolah bukan ?


kasus 'perbedaan' lainnya juga pernah saya alami -walaupun tidak seekstrim dan seluar-biasa Sri- . mungkin akan lebih baik jika saya bertutur sedikit...


waktu belajar di taman kanak-kanak (TK), mungkin beberapa orang pernah mengalami, ketika guru kita memberi instruksi untuk menggambar pemadangan dengan bebas, saya katakan sekali lagi, ya... BEBAS! 
saat itu saya benar-benar memaknai apa yang disebut dengan bebas. berarti saya diperbolehkan mencorat-coret apapun yang saya anggap sebagai pemandangan. 
Anda semua pasti ingat seperti apa karakteristik pemandangan yang menjadi dogma kala itu. dua gunung berbentuk segi tiga dilengkapi matahari yang mengintip di antara keduanya. tak lupa burung berbentuk huruf M dan padi-padi yang berbentuk huruf V menyemarakkan ilustrasi dari apa yang dinamakan sebagai pemandangan. 
saat itu saya menggambar hal lain, yang lebih saya anggap sebagai pemandangan. bagi saya saat itu, pemandangan saya tafsirkan sebagai gunung tinggi menjulang dan seseorang berdiri di puncaknya (seseorang itu saya anggap saya :) ) sambil merentangkan tangan. entah apa yang ada di pikiran saya, tapi itulah yang saya kerjakan. 
ketika masing-masing karya dikumpulkan kepada guru, karya saya ternyata banyak menuai protes. "ini gambar apa?ini BUKAN pemandangan", salah satu guru saya berkomentar.
saya memang anak kecil yang sensitif saat itu, dan kata-kata itu jelas menghancurkan imajinasi saya. alasannya cuma satu, ya...karena karya saya berbeda dengan yang lain. ingin rasanya saya protes habis-habisan. tapi apa daya, nampak diri saya pada masa itu adalah anak kecil yang pendiam, lugu, dan penakut. kasus lain juga saya alami ketika di bangku sekolah dasar. dimarahi habis-habisan karena saya kurang mahir menjahit menjadi contoh kecil dari kisah saya pada masa itu. 
sedih? jelas! 
saya bergumul habis-habisan dengan perasaan bingung karena sepertinya dunia menuntut banyak hal untuk dikuasai oleh anak kecil seperti saya pada masa itu. 
yang hapal = pintar, yang pintar berhitung = jenius, dan yang gemar berimajinasi = aneh...
saya sempat menemukan sebuah tulisan yang membuat saya merinding ketika membacanya...


Tentang sekolah
Anonim

Sudah lama dia ingin mengatakan banyak hal. Tapi, tak ada yang mengerti.
Sudah lama dia ingin menjelaskan banyak hal. Tapi, tak ada yang peduli. Karena itu, dia menggambar saja.
Kadang-kadang, dia hanya mau menggambar dan gambar itu bukan apa-apa.
Dia ingin mengukirnya di atas batu atau menuliskannya di langit.
Dia akan berbaring di rumput dan menatap langit, hanya dia bersama langit serta semua yang ada di dalam jiwanya yang butuh diutarakan.
Dan setelah itu, barulah dia menggambar. Sebuah gambar yang indah.
Dia menyimpannya di bawah bantal dan tidak mengizinkan siapa pun untuk melihatnya.
Dan, dia akan memandangnya setiap malam dan memikirkannya.
Dan tatkala hari telah gelap, dan matanya sudah terpejam, dia masih bisa melihatnya.
Dan gambar itu, semua tentang dirinya. Dan dia sangat menyukainya.
Ketika berangkat sekolah, dia selalu membawanya.
Bukan untuk memperlihatkannya kepada seseorang, melainkan sekedar merasakannya berada di dekatnya seperti kawan.
Lucu rasanya tentang sekolah ini. Dia duduk di bangku kotak berwarna coklat.
Sama seperti semua bangku kotak dan coklat lainnya, padahal menurutnya seharusnya merah.
Dan, kelasnya juga berbentuk kotak dan berwarna cokelat.
Seperti semua kelas lainnya. Dan, itu tampak pengap dan tertutup, juga kaku, sementara guru terus-terus mengawasi.
Kemudian, dia harus menulis angka-angka. Padahal angka-angka itu bukan apa-apa.
Mereka lebih buruk daripada huruf-huruf yang jika digabungkan bisa memberi makna.
Sedangkan angka-angka itu jelek dan kotak dan dia membenci semua itu.
Bu guru datang dan berbicara kepadanya, menyuruhnya memakai dasi seperti anak lelaki yang lain.
Dia bilang tidak suka dan bu guru bilang itu tak masalah.
Setelah itu, mereka menggambar. Dan, dia menggambar warna kuning semuanya karena begitulah yang dirasakannya tentang pagi hari.
Dan, gambarnya indah sekali. Bu guru datang dan tersenyum kepadanya.
“apa ini?”, tanyanya. “mengapa kamu tidak menggambar seperti gambar Ken? bukankah gambar itu bagus?”. Semuanya pertanyaan.
Setelah itu, ibunya membelikan dasi untuknya dan dia selalu menggambar pesawat terbang dan roket seperti yang digambar anak-anak lainnya.
Maka, dia pun membuang gambar yang lama.
Dan, ketika dia berbaring sendirian memandang langit yang tampak besar dan biru, dan semuanya terlihat sama, kecuali dirinya yang tak lagi sama.
Dia sudah menjadi kotak di dalam dan juga cokelat, dan kedua tangannya kaku,dan dia menjadi seperti anak-anak lainnya.
Dan, sesuatu yang ada dalam dirinya yang tadinya butuh untuk diutarakan, kini tak perlu diutarakan lagi.
Sesuatu itu telah berhenti mendesaknya. Hancur. Kaku.
Seperti yang lain-lainnya juga.

(Diyakini bahwa siswa remaja yang telah menulis puisi ini bunuh diri dua minggu kemudian)

(Barbara Prashnig, The Power of Learning Styles ) 


rupanya  siswa tersebut juga mengalami sindrom perbedaan...


yahh,,,mari kita tarik napas dalam-dalam... dan hembuskan...
dan mulai atau kembali memikirkan mengenai mereka-mereka yang berbeda...
berbeda dalam berbagai hal, hingga kadang dikategorikan ke dalam kata aneh...
mungkin saya perlu mengingatkan kembali sebuah quote menarik yang pernah saya kutip dalam salah satu post  


 "a bit different is better than a bit better"


tidak selamanya berbeda itu salah...
semua orang toh dilahirkan dengan keunikannya masing-masing...
semua agama mengajarkan umatnya masing-masing untuk saling mengasihi tanpa pandang bulu, saya yakin itu...
mengapa kita baru akan saling memberi dan menerima hanya karena alasan asalkan-kita-sama?


mari berpikir bersama-sama...
standing applause untuk Sri dan Sri-Sri yang lain...




»»  read more

November 18, 2009

Renungan tanpa secangkir kopi....

November 18, 2009 1
aku terduduk di balik jendela sambil memandang langit di luar sana...
menatap bulan yang menyembul dikelilingi bintang...
perasaan nyaman menyelimuti, karena berpikir seolah aku memiliki bulan dan berjuta bintang sekaligus dalam kotak kaca yang sangat besar...
atau jangan-jangan, justru bulan dan bintang sedang menertawakan aku yang terjebak di dalam aquarium besar ini sambil menatap mereka terkagum-kagum?...
kuputuskan saja untuk membuka jendela lebar-lebar, hingga tak ada batas antara aku dan mereka...
yah,,cukup...
suasana ini sudah cukup untuk membuatku nyaman...
walaupun aku (pada akhirnya) mengurungkan niat untuk mengharapkan kunang-kunang hadir menyempurnakan malam ini...

mulailah berkecamuk...
pikiran-pikiran sepele hingga lamunan tingkat tinggi mulai berorasi dalam benak,
rintihan dan elegi-elegi tak jelas pun mulai berteriak ingin diperhatikan,
pertarungan antara logika dan perasaan kembali terjadi, hingga aku hanya tersenyum melihat mereka berkelahi...
mereka semua bermunculan,
antara memberi dan mengasihi
antara mencaci dan memuji
antara menerima dan menolak
antara pertahanan dan penyerangan
antara cinta dan benci
antara bersama dan sendiri
antara menang dan kalah
antara masa lalu dan saat ini...

sungguh...
aku teringat akan pertanyaan itu...
'pernahkah kamu merasa kesepian?'
aku tersenyum, sambil kembali menatap bintang...
mengingat jawaban-jawaban yg pernah aku utarakan...
semua orang pasti pernah merasa sepi,
apapun perkaranya...
tapi tidak untuk malam ini...
bahkan bintang pun bisa menemaniku saat ini...

aku beruntung,
betapa Tuhan memberikan berjuta serpihan takdir yang membuat hidupku lebih berwarna,
memberikan otak -yang sekalipun bukan yg paling jenius- untuk berpikir mengenai hidup,
dan perasaan -yang sekalipun melankolis- untuk menyadari kehadiran-Nya...

aku mengubah posisi duduk lebih dekat,
untuk merasakan angin berhembus di bawah atap langit...
beruntung malam ini hujan tidak datang...
tidak menghapuskan bulan dan bintang dengan awan gelapnya,
dan mengacaukan renunganku...


akhirnya,,,tanpa secangkir kopi,
aku biarkan kantuk itu datang...
mulai merasuk sambil mencoba menjauhkan aku dari bintang...
aku biarkan kantuk itu datang,
sambil tersenyum mensyukuri malam...
aku biarkan kantuk itu datang,
tanpa takut kehilangan semuanya...

ketika kantuk datang,
aku akan tetap ingat perkataannya,
aku akan tetap ingat perkataan mereka,
beruntunglah...
beruntunglah...
tak lagi terasa sepi...



- Senin, 8 Juni 2009 -
»»  read more

Penjelasan!

Semua selalu menemukannya,
Atau mungkin akan menemukan,
Dalam suatu Partitur fenomenal Mozart,
Bencana gempa yang tragis,
Krisis moneter dunia,
Revolusi Perancis,
Penindasan rakyat jelata,
Poligami yang kontroversial,
Global warming,
Kerasukan makhluk ghaib,
Metabolisme yang memusingkan,
Evolusi dengan segala macam bukti fosilnya,
Blackkberry yang membuat rusuh,
Money Politic yang selalu trendy,
Pencemaran udara sampai nama baik,
KDRT hingga babak belur,
Alter ego seorang Billy,
Konstruksi bangunan bersejarah,
Karya sastra yang menggugah ,
Kaderisasi suatu partai,
ESQ ,
Atau virus H1N1 yang sadis....
Semua akan atau bahkan telah menemukan...
Suatu penjelasan, yang menguak segalanya...

Lain halnya,
Ketika aku mengucap kata sayang,
Tidak ada yang perlu dijelaskan mengapa,
Dan tidak ada penjelasan,
Sama sekali...

Everything comes to an end,
And every end is a new beginning...

Begitu terus,
Selanjutnya,
Seterusnya,
Sampai suatu saat,
di ujung sana,
Tak ada lagi penjelasan...






- Selasa, 7 Juli 2009 -
»»  read more

-Seorang gadis tolol bicara tentang cinta-

Ketika membaca tulisan konyol ini, beberapa orang akan menduga-duga apa yang sedang ada dalam pikiran penulisnya…
a. Apakah sang penulis sedang dimabuk cinta?
b. Apa mungkin justru penulis sedang patah hati?
c. Atau mungkin, penulis hanya berusaha sok tahu tentang cinta?

Hmm…entah mana jawaban yang paling tepat, tapi nampak jelas bahwa jawaban yang akhir adalah yang paling memungkinkan..karena tulisan ini isinya memang hanya omong kosong belaka,, :D
Mengacu pada judul,,,saya yakin,beberapa orang akan terheran-heran dengan tulisan ini.
Jelas! Karena penulis jarang sekali membahas perkara yang satu ini…hahaha
Tapi saya cukup senang punya keberanian untuk menuliskannya, sekalipun keberanian itu baru sampai pada taraf ‘berani sok tahu’…:p

Apa sih sebenarnya cinta itu? Dimana, kapan, dan mengapa seseorang bisa merasakan yang namanya cinta…(benar-benar pertanyaan awal yang menggelikan)
Apa cinta hanya perkara pelik yang dimiliki sepasang suami istri?
Atau cinta hanya ditemukan pada pasangan ABG yang saling penasaran satu sama lain?
Oh…atau cinta itu suatu kata yang sering diatasnamakan demi satu tiket bebas menuju ranjang?
Hmmm…sempit sekali…

Saya jadi teringat ketika seseorang pernah mengaitkan tingkat kedewasaan dengan seberapa banyak dia bergonta-ganti pasangan. Bahwa tingkat kedewasaan berbanding lurus dengan jumlah mantannya …saya sering tertawa sendiri ketika mengingatnya,sungguh pemikiran yang unik, tapi sayang saya kurang menyetujuinya…:)

Sering saya temukan orang-orang yang begitu mengagungkan cinta dengan berbagai cara. Cinta kepada apa atau siapa yang membuat mereka begitu terlena dan rela menyerahkan segalanya demi mendapatkan balasan yang setimpal. Bahkan kadang-kadang mereka jadi gila dibuatnya…
Dengan kadar kegilaan tertentu yang mereka perlihatkan, saya sering merasa heran, atau bahkan kagum…heran, karena jiwa mereka bisa kalah telak oleh cinta…kagum, karena seringkali mereka begitu akibat mengikuti kata hati (atau..nafsu?entahlah)

Sambil iseng, Saya menemukan sebuah syair yang ditujukan seorang pria untuk wanitanya :
“Kau penyebab sekaratku berkepanjangan,
Tetapi hasratku padamu membuat kau kumaafkan,
Kaulah sang matahari sementara aku bintang malam,
Cahayamu menyurutkan kerlipku yang kelam,
Nyala lilin iri padamu,
Bunga mawar merekah dalam namamu,
Terpisah darimu?tidak akan pernah!
Cinta dan kesetiaanku hanya untukmu. Aku bersumpah!
Walau tersiksa, aku akan tetap menjadi sasaran cambukmu,
Ketika mati, aku adalah darah yang mengalir di nadimu.”
(syair Majnun ketika merindukan Laila)
Jujur…ketika membacanya…hmm…entahlah…menurut saya ini versi perkara cinta yang benar-benar ‘majnun’ yang pernah saya temukan…:D (hmm…tidak juga sih,masih banyak yang lebih parah)

Sejalan dengan kisah Majnun, Aerosmith pun mendendangkan lirik yang mendukung pendapat saya :
that kind of loving, turns a man to slave…That kind of loving, sends a man right to his grave…crazy,crazy,crazy” (Aerosmith)
Ya..’that kind of loving’…entah cinta yang seperti apa…

“…That love could be a great illusion That makes fools of billion thinkers everyday…” (Copeland-eat,sleep,repeat)
“Cinta tidak memberikan apa pun kecuali kepada dirinya sendiri dan tidak mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki dan tidak akan dimiliki, sebab cinta memenuhi kebutuhannya sendiri.” (Kahlil Gibran)

Mungkin pendapat orang mengenai cinta tidak hanya seperti itu saja. Karena ternyata saya menemukan pendapat yang singkat dan padat namun tetap canggih :
“cinta itu tai ucing! Terlalu banyak ujiannya daripada karunianya…”
(Dewi Sekar, Langit Penuh Daya)

Hahaha…payah sekali…ternyata saya memang cuma bisa mengutip perkataan-perkataan senior-senior saya (???) mengenai cinta…ahh, tapi tak apalah, kalau ternyata semua itu bisa membimbing kita menuju suatu definisi…
Ketika menemukan kutipan-kutipan tersebut, saya jadi berpikir lagi lebih mendalam…
Mencoba mengaitkan teori-teori dengan peristiwa yang biasa ditemukan di dunia nyata…
Singkatnya…ternyata saya hanya bisa menyimpulkan bahwa… cinta=pengorbanan…




Ah,payah…Panjang-panjang saya mengutip tulisan orang…kesimpulannya ternyata hanya satu kata yang mungkin bagi sebagian orang maknanya biasa saja…tidak spesial…
Tapi…kenapa harus panjang lebar dan bertele-tele,jika banyak syair dan segala penjelasan-penjelasan mengenai cinta lainnya ternyata bisa disederhanakan hanya dengan 1 kata… dan menurut saya hal itu sangat spesial :)

Hmmm…gejala-gejala kesok-tahuan saya mulai nampak…:D

Yah…lihatlah kisah majnun yang rela ditawan cinta (ough,bahasanya..)
Atau…kisah2 romansa lainnya -yang bahkan terkadang kita ingin muntah dibuatnya- tak jarang ujung-ujungnya pun pemainnya harus rela berkorban…
Berkorban materi, hati…bahkan nyawa…

Ahh,tapi cinta toh bukan hanya perkara dua insan yang sedang dimabuk kepayang bukan?
Cinta itu universal…baik secara horizontal, atau pun vertikal…
Saya kagum pada orang-orang yang masih mengenal cinta, masih memperjuangkan cinta, bahkan masih menunggu cinta…apapun taruhannya…

Standing applause untuk mereka dari saya…:)

* Ditulis dengan penuh kesadaran, (insyaAlloh) tanpa kerasukan apapun..dan silahkan jika anda ingin muntah-muntah setelah membacanya :D



- Minggu,4 Oktober 2009-
»»  read more

November 12, 2009

Kata-kata untuk Menghargai Kehidupan :)

November 12, 2009 2
I found amazing quotes on GOODREADS ! :D


"Berterimakasihlah pada segala yang memberi kehidupan" -Pramoedya Ananta Toer (Bumi Manusia)


banyak orang sering menyesali keberadaannya di dunia, mengutuk kehidupan, dan berharap mati saja.
pikirkanlah kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang pernah ada, saya yakin hal itu mengobati beribu kekecewaan :)


"You only live once, but if you do it right, once is enough" -Mae West


Saya setuju,  cukup satu saja, bila berkali-kali kehidupan hanya membuat kita tidak menghargai waktu...


"Life is what happens to you while you're busy making other plans" -John Lennon


Ketika kita sibuk bergulat dengan segala hal yang menyita pikiran,waktu, dan energi....berhentilah sebentar, dan lihatlah...kehidupan asli sedang berjalan :)


"Live as if  you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever" -Mahatma Gandhi


apa yang akan kita lakukan saat menyadari bahwa kita akan mati esok hari? melakukan yang terbaik utuk semua seakan hari ini adalah hari terakhir...
apa yang akan kita lakukan saat kita tahu bahwa hidup adalah selamanya? merayakan kehidupan dengan berusaha tanpa henti, dan semangat menyambut esok.. :)


Nampaknya gampang sekali saya bicara :D but we should try...


LIVE TO LOVE OUR LIFE !




»»  read more
Related Posts with Thumbnails