bergulat dalam beribu pertanyaan konyol yang mereka cemoohkan,
waktu selalu dijadikan alasan untuk sebuah rasionalitas,
demi sebuah kenyataan,
tidak lebih.
saya selalu terbiasa menapaki perjalanan itu perlahan,
menyusuri setiap jalur sambil menatap lurus ke depan,
menggunakan seluruh indera untuk memaknai setiap marka jalan,
kalau memang saya harus berhenti sejenak,
saya berhenti,
singgah,
tapi mungkin tidak lama...
di persimpangan jalan lain,
saya duduk di sudut tanpa ditemani waktu,
suatu saat bisa saja saya bergabung dalam hiruk pikuk palsu,
tapi tidak saat itu,
saat saya hanya ingin mengamati dari kejauhan,
mereka mungkin memilih berteriak ketika saya hanya mampu diam,
atau sebagian menggunakan air matanya untuk ditukarkan dengan keadilan,
-sekalipun keadilan bukan berarti sama rata-
tapi saya hanya diam memperhatikan, menerima, dan tersenyum di kisah selanjutnya...
kau tahu?
alasan mengapa saya duduk diam, hanya karena saya menepati janji,
rela tidak ditemani waktu,
bahkan terancam ditinggalkannya...
(picture from here)
begitu katanya...
dan ini kebenaran,
sekalipun tidak sampai membunuh saya,
mungkin mereka tidak setuju,
karena terbunuh perlahan kadang-kadang memang sesuatu yang bisa dinikmati.
saya akui itu.
kau tahu?
saya tidak lagi diam di sudut itu,
sebagaimana di waktu lalu,
saya akan singgah,
tapi tidak lama...
dan untuk saat ini,
tidak ada alasan lagi untuk menunggu...
MAAF
*untuk AKU, KAMU, dan kisah transparan tanpa suara
31 comments:
transparan, sehingga terlihat dalam tanda dan tautan hati walau tanpa suara, tapi keputusan ini jelas tersirat..
just move up move up...
yeah.. keep muv up move up
Wuiih...! puisinya mantap pisan euy..ajarin dong non bikin puisi sebagus ini...
@hari:keputusannya memang jelas,tp kisahnya tetap absurd :D
@bandit: MOVE UP!!! :D
@bang pendi: puisi?hehe...
nampaknya cuma ocehan ngaco :D
aku setuju kata2"sekalipun keadilan bukan berarti sama rata" terutama keadilan dari sisi perasaan n hati :) kamu pinter juga mengekspresikan kata dengan gaya puisi :)
puisinya bagus.. :)
suka.
dan bagian too much love will kill you..
aaah, it's so me!
berkunjung di pagi hari , met pagi met beraktifitas..
nice artikel , thumbsp
gw suka endingnya ^^
kunjungan di pagi hari..dapat artikel yg inspiratif.........makasih ya
ceritanya asyik...dan mencerahkan
too much love will kill u. jangan pernah berikan seluruh hatimu pada orang itu.
selesai menunggu? apakah sedang mendung teh?
apa ini soal cinta? :)
saya bilang hal yang sama ke temen saya waktu adalah jam weker yang bakal membangunkan dari mimpi buruk :)
aihh... tulisannya nusuk jleb! jleb!! jleb!! hihi
good wrote neng^^ i love it
Keputusan tanpa suara, seperti janji dalam hati......tak terucap. kan lebih sulit untuk kita mengingkari.
Izin follow neng.
Hai...aku langsung ke sini :P Perasaanku juga lagi ga jelas. Sepakat banget tuh dengan "to much love will kill you..."
BTW, Salam kenal.. *salaman* :D
Wah wah puisi buat siapa say?
Aku setuju banget nih
'to much love will kill you'
hoho
Aku suka quotemu dik..
"too much love will kill you.. "
" no love will make you die.. "
Sama aja ye.. ?
*jitak
alhambulillah akhirnya teman q ini bisa datang..tapi si gek dan itik bali masih belum dateng2...katanya ga bisa komen dan lain sebagainya....makasih deh...maaf emang blog q penuh msalah...mungkin yang punya niat jelek ke blog q iri kali yah ahahaha tp aq ga maslah kok yang penting masih bisa berkarya sambil nyari temen ok.....
Jelas... tapi padat dan singkat...
pit pernah merasakan hal serupa...
memang mengupas cinta ga ada habisnya
>_<'
miris.. dan selalu penuh dilema....
tetep SEMANGAD iah teh....!!!
^__^
nice..tulisannya slalu menyentuh ku :)
kadang saya juga capek menunggu dan akhirnya milih untuk bergerak ^^
Udah 21 lg??wadduh, si gw kok bisa ketinggalan gini ya??!
berjalan.menepi sejenak, berhenti. hingga akhirnya jalanmu sampai pada perempatan. kau diam sesaat, berpikir memilih jalan yang akan kau lalui. bahkan kau tak memilih? jalanlah yg memilihmu untuk menapai tubuhnya....
Absurd, jujur, apa adanya. Dan tentu saja gaya bertuturmu menarik. Itulah Minomino...(kade ulah ngapung, wkwkwkw)
Nice post :)
Terkadang terlalu lama diam menuggu membuat kita lelah dab suatu saat pasti tudak akan diam untuk menunggu.
indah sekali bung...
bermain2 dengan anologi..
ternyata beberapa yang saya baca dan kita punya kesamaan pikiran dan proses dalam menujunya yang sama..hanya perbedaaan bahasa saja..
Nul...Bagusss!!!!
rangkaian kata-katanya kereennn mingcem...;))
menunggu..
tanpa waktu
tanpa ruang
bosan
lari
kabur
nb:
aku lagi nggosipin artis2 neh
Kalau menghadapi rangkaian kata dalam puasi,
saya bertekuk lutut,
gak bisa memberikan apresiasi,
kesulitan mencerna untaian kata yang indah,
ikutan merenung,
menunggu bisikan sang waktu,
gagasan baru untuk disuguhkan,
sebagai penghargaan karya teman...
trims, salam kenal yah!
Mampir membacamu di sela-sela hujan senja. Tanpa kopi? Boleh...
kata2nya indah sekali mino.. banyak makna tersirat pada tiap rangkaian hurufnya..
semoga kau baek2 saja ya.. hehe..
keputusan yang dibuat dalam diam memang menyakitkan.
ternyata mino juga sedang mellow2...hahahaha
ada apa dengan kita??^^
well thanks ternyata ungkapan hati terwakili dengan gaya menulismu minoel....love your blog...u got talent ^.^ keep writing, keep up the mind and keep moving forward! memang wanita setia menanti tapi menanti kan ada batasnya ya nul (haha curcol ;p) :ok
Post a Comment