July 23, 2012

Siang itu, saat MARAH tak lagi berguna.

July 23, 2012
 ..........
Apa rasanya ketika kisahmu berulang dalam dimensi yang lain?   
Sesak napas. Kenangan mencekikmu dalam beberapa saat.



Kemarahan. Dia tak selalu menyelesaikan masalah. Mungkin bahkan selalu tidak menyelesaikan masalah. Dia hanya mampu menambah yang lain. Atau menoreh sesuatu bernama luka.
Di kotak dan lingkaran manapun. Kau akan menemukan perbedaan. Dia yang terlahir minim bicara, ia yang membutuhkan belaian khusus, atau ia yang berjiwa meledak seperti petasan.

Dialah Kiram. Bocah usia pra sekolah yang hanya akan peduli dengan dunia hewan yang ada di pikirannya. Tak ada yang tahu kenyamanan jenis apa yang ia temukan dalam setiap keset yang dijadikan alas tidurnya. Bahasa yang ia tahu hanya 'mama'. Aku menikmatinya, ketika ia menikmati dunianya. Ada keinginanku untuk berkomunikasi dengannya melalui mata. Walau ternyata sulit. 

Suatu hari, kau akan menemukan Kiram-Kiram yang lain.



Dialah Zei. Yang baru menginjak kelas 2 SD. Begitu gemar mengumpulkan dedaunan kering yang akan disulapnya menjadi karya seni. Sebutlah itu sampah, bagiku sampahnya begitu indah. Siapkan energimu untuk mengikuti langkah-langkahnya yang mengejutkan. 5 detik kau kehilangan fokus padanya, detik berikutnya energimu habis untuk mencari keberadaannya.  

Suatu hari, kau akan menemukan Zei-Zei yang lain.



Dialah Zylka. Tubuhnya lebih besar dari teman sebayanya. Ia akan merekam apapun yang dilakukan secara berulang. Kita akan mengetahui apa yang sering ditontonnya melalui jargon iklan televisi yang selalu ditirunya. Ia juga kerap kali mengikuti gaya bicaramu kepadanya.  Terutama yang berulang. Apalagi kalau kau memarahinya. 

Suatu hari, kau akan menemukan Zylka-Zylka yang lain.

Anak-anak, ditakdirkan untuk selalu menciptakan benih rindu di sekitarnya. Mereka mewarnai harimu. Itu pun jika kau percaya. Itu pun jika kau mampu menikmati warnanya.

Siang itu, dalam terik panas yang menggigit,  seseorang telah menyulut panas yang lain, dengan cara memadamkan jiwa yang bergembira. Ada kalanya perbedaan tidak diterima untuk membuat sesuatu menjadi berwarna.
Ia yang ribut, maka dia memarahinya.
Ia yang tidak duduk dengan rapi, maka dia mengeluarkannya dari kelompok.
Ia yang begitu ingin berbicara, maka dia menyeretnya dan memberi hukuman.
Jiwa yang bergembira itu padam. Seseorang telah merenggutnya. Atau mungkin, sesuatu bernama marah telah menculiknya?

Lalu angin tak lagi membawa nyanyian. Raut wajah ketakutan menggantikan senyum. Ah, ternyata marah itu juga ikut menculik yang lainnya...

Siang yang terik mengingatkan pertanyaan-pertanyaan di waktu lalu,
'Mengapa ibu tidak pernah marah?'

Marah? Ah, ia mungkin akan mengubahmu. Mengubahmu menjadi 'bentuk' yang tak ingin kau temui. 

:)


...........

3 comments:

-Gek-

Ah.. aku selalu marah.. :(
Sama semua orang.. *huaa huaa huaa nangis bombay. (T.T)

Belajar Forex

Ikut menyimak artikelnya gan :-)

Salam,

sewa mobil surabaya

ank2 i2 pnerus bangsa qt kn? :)

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails