Betapa aku ingin memanggil kalian dengan suara lantang!
‘Nikmati hari ini, sebelum kembali ke rutinitas semula. Jaga diri baik-baik. Saat ketemu lagi nanti, kita berada di tempat yang berbeda, bersama-sama, bersenang-senang!’
Salah satu dari kalian mengucapkannya. Ini seperti layaknya quote dalam sebuah film. Tapi ini nyata, senyata senyum-senyum kalian. Pikiranku melayang menuju perjalanan hidup semenjak aku mengenal kalian. Komplotan itu yang menyatukan kita. Kata orang, kita itu kreatif. Mereka salah! Mereka saja yang tak tahu bahwa kreatif dan sinting itu beda tipis. Tak heran banyak orang yang salah kaprah.
Di sudut favorit sepulang sekolah, selalu ada kegiatan tak penting yang kita lakukan. Dari bermain kartu hingga matahari kelelahan, sampai mencorat-coret dinding sekolah hingga menjadi buronan. Aku rindu menceritakan kembali isi buku yang aku baca kepada kalian yang begitu malas membaca. Sebagai gantinya, kalian patungan membeli minum agar kerongkonganku tidak terlalu kekeringan seusai mendongeng. ‘Nih minum....habis itu lanjutin bab selanjutnya’ -__________-“
Perbedaan minat dan tingkat kesintingan membawa kita ke jalur yang berbeda. Beberapa dari kalian yang ingin meneruskan hobi berkreasi dan hobi membuat perencanaan seperti mandor meneruskan langkah ke sebuah institut teknologi kenamaan. Beberapa dari kalian yang sangat suka hal teknis dan learning by doing memilih melaju ke sebuah politeknik. Beberapa dari kalian bahkan mencoba peruntungan di setiap bidang yang berbeda. Hingga istilah ‘tak jadi tentara, suster pun jadi’ pun berlaku untuk salah satu dari kalian. Sedangkan aku, mencoba melawan nasihat aneh dari seorang guru yang berpesan ‘jangan-jadi-guru-gajinya-kecil’.
Petualangan yang berbeda menjelma menjadi cerita yang berbeda. Selalu ada kisah yang menarik untuk diceritakan saat kita bertemu. Entah kisah bersama anak didik, kisah pergumulan bersama dunia perbatikan, kisah para atlit, kisah beradu argumen bersama bos-bos besar, atau hal-hal absurd lainnya. Dan selalu, selalu saja menyenangkan bersama kalian :)
Dan inilah kita...
Kau. Si ibu mandor galak yang ternyata bisa mewek juga setelah kupersembahkan sebuah tulisan.
Kalian. Pasangan abadi yang nampak seperti peri penyedia sepatu-gaul-banget dan begitu sibuknya berdagang.
Kau. Penghibur sejati yang pandai menirukan mimik semua orang dengan baby face-nya.
Kau. Manusia super keras kelewat sporty yang begitu mencintai tanah Sunda.
Kau. Peri baik hati yang menjelma menjadi manusia dan terdampar di sebuah kota dan tiba-tiba menjelma menjadi putri Solo.
Kau. Wanita tipe tak-ingin-cari-ribut yang terkadang terlambat menyadari sisi humor dari sebuah cerita.
Kau. Makhluk yang lebih pantas menjadi tentara namun ternyata memilih menjadi suster. Tak kusangka hatimu begitu ‘hello kitty’.
Kau. Si adik kelas ajaib yang tak pernah kehabisan gaya.
Kau. Wanita tangguh yang terlibat affair dengan gunung.
Kalian. Bapak-bapak polisi yang (mudah-mudahan) tidak hobi 'mengantongi' uang pengendara motor.
Kau. Si tukang lukis yang jatuh cinta pada tarian Salsa.
Kau. Si tukang robot yang sulit dideteksi keberadaannya.
Kau. Pria India KW yang luar biasa cerewet.
Kau. Wanita yang terdampar di dunia keuangan yang terkadang mewek akibat tekanan pekerjaan.
Ahh, Masih banyak yang belum kita lakukan, guys...
Apa kabar dunia kalian?
Selalu berbahagia kan?
:)
PS : guys, ini kode. CULIK AKU SEKARANG!
4 comments:
kebersamaan yg terjalin semasa sekolah memang tak akan terlupakan, dan kini temen2 sudah menjadi pribadi dan profesi yang berbeda satu sama lain namun tak akan pernah menghapus semua kenangan...
Semoga penculikannya berjalan sukses ya...beberapa tahun ke depan, gua yakin gua juga bakal rindu ma temen2 gua, hehehe
wah mino, kamu jadi bikin saya rindu sama temen2 lama :)
rindu sekaliii euy
itu fotonya lucu banget, natural wonder :D
ummm,,, makasih yah info-infonya, keep to share GAN
Post a Comment