May 1, 2011

'Aku akan jadi malaikat pelindungmu, B...' - by L.

May 1, 2011
(image from : www.weheartit.com)


        Siang itu kami berkumpul, sesaat sesudah anak laki-laki bergegas pergi menghadap Tuhan untuk menunaikan Sholat Jum'at. Di dalam ruang persegi tersebut hanya ada kami, para perempuan. Kami berbincang renyah, ya! ini Girls talk, mungkin biasa disebut keputrian. Kehangatan tercipta saat kami membentuk lingkaran dan menjadikan 'keluarga' sebagai topik utama pembicaraan kami. Wajah-wajah perempuan-perempuan itu jelas menyiratkan rasa sayang terhadap keluarga mereka, tak peduli keluarga mereka lengkap atau tidak.
        Aku tak tahu awal mulanya, hingga pada akhirnya guru kelas yang memimpin perbincangan tersebut sampai pada pembahasan mengenai hubungan kakak-adik.
"Siapakah di sini yang punya adik?" , tanya sang guru kelas. Beberapa anak mengangkat tangan, pertanda status mereka sebagai seorang kakak. Lalu guru kelas membahas peran seorang kakak dalam sebuah keluarga. Kosa kata seperti 'melindungi', 'menjaga', 'merawat', dan 'menemani' berkali-kali disebutkan seiring dibahasnya topik tersebut. 
"Sudah sepantasnya seorang kakak menjadi pelindung bagi adiknya. Adik itu adalah anugerah...", kemudian sang guru bercerita mengenai pengalaman pribadinya sebagai seorang kakak. Semua anak mendengarkan dengan khidmat, tak terkecuali L. L memang bukan seorang kakak, dialah adik, yang pada pembicaraan kali ini berada di posisi pihak yang seharusnya dilindungi oleh seorang kakak. Kakaknya, B, adalah seorang anak berkebutuhan khusus yang terpaut usia 1 tahun di atas L. B, seorang autis yang agak sulit berkomunikasi dan terkadang menjadi bahan cibiran bagi anak-anak yang tidak mengerti kondisi B. 
         Tiba-tiba L angkat bicara, "Bu, aku bukan kakak, aku adik", katanya.
"Ya, tidak semua dari kalian adalah kakak, ada juga yang menjadi adik. Rukun-rukunlah dengan saudara kandung kalian, mungkin suatu saat hanya mereka yang kita punya", ujar sang guru.
L mengangguk. Sambil menatap dengan sungguh-sungguh, ia kembali menyampaikan sesuatu yang sejak tadi ingin diutarakannya. 
"Bu, sejak dulu aku ga pernah mengharapkan Mas B menjaga atau melindungi aku..."
Seketika ruangan itu hening, seluruh mata berpaling ke arah L. 
"Aku tahu, Mas B berbeda, dia tak mungkin melindungi aku. Tapi dari dulu aku selalu berharap, aku yang akan menjadi malaikat pelindung Mas B...", lanjutnya.
Sunyi.
Senyap.
Bahkan aku pun terdiam.
Kami...Speechless!

Sejenak kemudian sang guru memecah keheningan. "Kau hebat L, hebat! Mas B harus tahu bahwa dirinya sungguh beruntung memiliki adik sepertimu". L pun tersenyum, lama dan tulus.


Dear B, aku yakin malaikat-malaikat pun iri melihat L.
L sungguh sangat nyata di hadapanmu :)


4 comments:

misfah

cerita yang begitu menyentuh, memang seharusnyalah begitu kakak adik harus saling melindungi dan menyayangi ngga kakak ngga adik

ivan kavalera

Aku begitu menikmatinya. Mengunyahnya bagai sirih di tengah hujan. Endingnya sangat terasa istimewa. Begitu hidup.

biene_maja

nice share sis' :)

it's cuy

hwoaaa... T__T

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails