December 25, 2009

Merindukan alunannya

December 25, 2009 41
Ini sebuah ketidaksengajaan. Ketika saya melihat poster ini di Tobucil.  Awalnya saya hanya mampir dan sekedar ingin tahu. Di pintu masuk dekat teras terpampang poster-poster tentang beberapa event yang akan digelar Bandung. Konser Ammy Alternative String, Let's Play Violin. Tajuk ini yang paling menyita perhatian saya. Rasa penasaran semakin memuncak ketika melihat harga tiket yang ditawarkan. Cukup dengan Rp 10.000, YAP! Rp 10.000.... (harga yang begitu menggiurkan untuk sebuah konser biola)
Berangkatlah saya ke CCF di Jalan Purnawarman pada 23 Desember lalu, dengan mengajak beberapa teman, kakaknya teman saya, kakak saya, teman kakak saya...OOuuu, yaaa...jelas event seperti ini sangat menyenangkan bila dinikmati beramai-ramai :)

and here they are...umh, i mean....here they were...
but who is Ammy by the way? 
Sedikit searching kesana kemari membuat saya kemudian mengenalnya (emhh,secara sepihak tentunya). Ammy C. Kurniawan, seorang musisi biola kebanggaan Bandung yang memperdalam Alternative String dan membentuk Ammy Alternative String sebagai tempat berkumpul dan belajar bagi siapapun yang meminati alat musik String khususnya biola. Rupanya, Ammy C. Kurniawan juga salah satu anggota dari 4Peniti,

"4peniti tampil dengan format instrumen akustik, menawarkan musik connecting logaritma dekonstruktif dengan sentuhan live jamming..."  Begitulah info yang saya temukan dalam Facebook profile mereka. COOL!

Konser ini sendiri rupanya menampilkan siswa-siswa Ammy C. Kurniawan untuk tampil di hadapan umum.

"Konser tersebut nantinya menitikberatkan pada siswa yang tengah mempelajari biola dengan segala kesukaannya, keberaniannya dan kemampuan berbahasa musiknya serta pemahamannya dalam bermusik. Mereka belajar untuk mengetahui bagaimana proses latihan dan diharapkan juga untuk berani tampil di muka umum, berekspresi dan diapresiasi serta dapat mengapresiasi musik itu sendiri." (Sumber : Tobucil's blog)

AWESOME...
cuma itu yang bisa menggambarkan penampilan mereka. Saya terpukau sampai merinding menyaksikan beragam lagu yang mereka mainkan. Ingin rasanya berteriak-teriak mengagumi mereka saat konser berlangsung. Tapi jelas tidak mungkin, saya cukup tahu diri untuk tidak mengkhianati euforia terpukau yang terjadi di jiwa setiap penonton. :)



Ammy C. Kurniawan







Beberapa penampilan dari siswa-siswa Ammy Alternative String. A-W-E-S-O-M-E!



4 Peniti, minus 1
(They played Kopi Dangdut and Cicak-cicak di Dinding! :D )




Final Performance

Sungguh memuaskan...
Mengarukan...
Mungkin saya memang biasa lebay,
Tapi ini serius.
They were totally perfect!

"Sebenarnya, tidak perlu syarat macam-macam untuk mendalami Alternative String. Cukup mengawalinya dengan mencintai biola itu sendiri. dan apapun aliran yang disukai, jazz, blues, rock, apapun...mainkan!..." (Ammy C. Kurniawan)


Another good quote for that day :)

Konser itu cukup membuka kenangan lama. Pikiran saya mulai berkelana ke waktu lampau. Saat alunan nada dari gesekan bow adalah hal terpenting yang saya impikan. Staccato, partiture, bow, bridge, scroll, chin rest,  finger board....dan saya mulai merindukan segala hal tentangnya. Dan kenapa saya berhenti? Ahh, tidak....saya tidak sepenuhnya berhenti.
Saya pandangi blue case berisi impian yang telah lama terkubur. Saya buka kemasannya dan mendapatinya terbaring anggun. Semuanya masih lengkap kecuali senar kedua. Lalu saya pandangi tiga jari kiri saya yang biasa kapalan pada saat itu. Normal. Tidak lagi berbekas keras. Jangan-jangan saya juga sudah mulai lupa memainkannya...


Gambar dari sini

"Kau tahu? Nampaknya cepat atau lambat saya harus membangkitkanmu dari peristirahatan. Ketika ragamu lengkap, kau harus janji....Kau harus membantuku menciptakan alunan yang mengagumkan, sekalipun hanya untuk hiburan saya pribadi..."

Saya benar-benar merindukannya....



»»  read more

December 20, 2009

Menangis Bersama Langit

December 20, 2009 32
Ingat? Saat saya mengucapkan selamat datang kepada Desember....
Ingat? Saat saya pernah berharap lembaran Desember saya penuh dengan hal-hal yang mencerahkan...
Ingat tulisan ini ?
saya berani mengatakan dengan pasti bahwa Tuhan telah berbaik hati menganugrahi hari-hari yang yang telah saya lewati...
saya sering mengatakan, -bahkan saya percaya-, salah satu quote Eleanor Roosevelt ...

"Yesterday is a history. tomorrow is a mistery. today is a gift. that's why we call it Present"

tak peduli seperti apa masa lalu, tak juga berkutat dalam urusan masa depan. Yang terpenting adalah apa yang kita berikan hari ini. Toh bukan berarti saya tidak peduli dengan masa depan. Masa depan memang misteri, dan sebuah kejutan.Kejutan yang indah. Betapa pun buruknya musibah yang suatu waktu menimpa kita, suatu saat hal itu bisa dengan pasti kita katakan anugrah. Entah kapan, tapi pasti. Untuk mereka yang mau mempelajari setiap makna di balik hari-harinya.

Rupanya saya juga mendapatkan sebuah Present. Sederhana. Tapi cukup membuat saya merasa sangat 'kecil'.
Izinkan saya memaparkan singkat mengenai berbagai rentetan peristiwa yang mengantarkan saya kepada hadiah itu...

13 Desember

Berkunjung ke Panti Asuhan Taman Harapan Muhammadiyah, Buah Batu Bandung. Menghimpun beberapa teman-teman untuk mengadakan suatu pelatihan merajut dan kerajinan tangan. Sederhana. Bahkan saya pun bukan termasuk salah satu pendatang yang mengajari mereka macam-macam. Menjadi tukang Foto keliling pun cukup membuat saya terpukau ketika menangkap ekspresi antusias mereka. Bagi orang lain, mungkin mereka adalah manifestasi dari apa yang disebut dengan kesepian. Tapi siapa yang tahu, mereka terlihat lebih kaya dengan kegigihan mereka.


14 Desember

Menghadiri kuliah umum bertajuk "Bioteknologi Reproduksi" dengan pemateri Dr. Ir. Baharuddin Tappa, APU dari Puslit Bioteknologi LIPI dan Harris Harlianto seorang embriologist dari RS. Hasan Sadikin Bandung. Pak Baharuddin sendiri membahas mengenai penerapan bioteknologi dalam bidang ternak. sedangkan Pak Harris lebih mengenalkan teknologi pembuatan bayi tabung pada manusia. Terenyuh melihat betapa repotnya proses bayi tabung. Beruntunglah saya dilahirkan normal. Beruntunglah saya bukan bayi mahal, ehm...mungkin.

17 Desember

Menghadiri acara penyambutan Tahun baru Islam di Pusdai. Ustd Yusuf Mansur, Aa Gym, Antonio Syafei, dan Arifin Ilham menjadi pembicara di sana. Anda mungkin tahu bagaimana suasana hiruk pikuk ketika konser musik besar-besaran digelar. yah, mungkin kepadatan manusia disini bisa disamakan dengan konser musik tersebut. Tapi tentu saja, tujuannya mungkin berbeda. Saya merespon kepadatan tersebut dengan menyandarkan diri ke dinding terdekat sambil mengipas-ngipas wajah saya. Panas. Sangat Panas. Semua orang di sana berkontribusi dalam mentransfer panas tubuhnya dalam memenuhi ruangan Masjid. Termasuk saya tentunya.

18 Desember

Hari di mana teman saya kehilangan salah satu orang tuanya. Speechless. Kaget. yaaah....what can we do... Saya baru sempat mengunjunginya esok hari. Semoga selalu tabah.

19 Desember

Nonton Sang Pemimpi :) Truly inspiring! Kalau saya boleh memilih, saya jelas memilih bukunya. bukunya lebih memberikan kapasitas berimajinasi yang lebih tinggi. Tapi untuk masalah moment, mata saya benar-benar berkaca-kaca ketika Ikal minta maaf kepada ayahnya atas nilai rapornya yang jatuh. atau adegan perpisahan Jimbron dengan kedua sahabatnya... "ini untuk kalian berdua (memberikan 2 celengan kudanya), seperti yang kamu bilang, Rai..., kalian akan pergi dengan kudaku". Dan melelehlah air mata saya...

Masih 19 Desember

Menghadiri sebuah liqa (pengajian) dan bertemu seseorang yang lagi-lagi menginspirasi. Pemilik sebuah panti asuhan anak-anak buangan hasil 'kecelakaan' hubungan badan. Saya terbengong-bengong mendengarnya menceritakan anak-anak tersebut. -yang mungkin tak akan pernah tahu siapa orang tuanya-.

Hari sudah malam saat saya pulang dari liqa. Perjalanan yang cukup jauh untuk sampai ke rumah. Beruntung saya ditemani motor matic kebanggaan, tidak perlu susah payah cari angkot. Di perjalanan, pikiran dan memori mulai berkecamuk.
Ada apa dengan segala peristiwa yang saya alami?
Mengapa saya tiba-tiba merasa mereka memiliki hubungan satu sama lain?
atau itu hanya kerjaan otak saya saja yang gemar menghubung-hubungkan?
Entahlah....
Namun di sebuah perempatan, saat lampu merah menghalangi saya untuk menerobos jalan,
Saya menemukan sebuah hubungan,
Segala yang saya dapatkan di hari-hari sebelumnya telah mengingatkan saya pada orang tua saya...
Pernahkah terpikir? bahwa kita bisa saja mengharapkan sesuatu untuk masa depan, memilih seseorang sebagai pendamping hidup, dan merencanakan hal-hal lainnya. Tapi kita sama sekali tidak bisa memilih siapa yang menjadi orang tua kita, sama seperti kita tidak bisa memilih hari kematian kita...

Panti asuhan itu mengingatkan saya bahwa saya masih lebih beruntung dalam beberapa hal,
kuliah umum mengenai bayi tabung tersebut mengingatkan saya akan Ibu yang melahirkan saya,
"Pandanglah wajah orang tua kita, doakan mereka..." Dzikir Arifin Ilham kembali mengingatkan saya,
Saya masih bisa melihat mereka duduk di sofa kesukaan mereka, berbeda dengan teman saya pada 18 Desember lalu...
Melihat perjuangan Ikal dan Arai untuk membanggakan Ayah nomor 1 di dunia mereka, saya kembali teringat Ayah saya...
Dan cerita-cerita anak panti asuhan milik sang penyelenggara liqa juga kembali mengingatkan saya....Lagi...Lagi....dan Lagi...

Saya teringat hal lain,
betapa saya belum bisa mempersembahkan apa-apa untuk orang tua saya,
betapa saya bukan anak berjuta potensi untuk mereka,
betapa saya sering sekali mengecewakan mereka,
Seketika air mata saya tumpah,
bersamaan dengan turunnya hujan....
Semakin deras, seiring dengan derasnya hujan...



Saya sempatkan menepi untuk menyelamatkan tas saya dari kebasahan,
Dinginnya malam tidak lagi saya hiraukan,
Tetes demi tetes hujan menerpa wajah saya dan menyamarkan tangisan saya,
Saya membuka helm dan  menatap langit,
tersenyum sambil menangis, 
DIINGATKAN, itulah hadiah terbesar saya saat ini...

Terima Kasih Tuhan,
telah mengutus langit untuk menemani saya,
Terima Kasih,
dan Maaf...

Saya pun kembali menangis bersama langit...


(gambar dari sini)
»»  read more

December 15, 2009

Lovable Creatures, Do we know them?

December 15, 2009 25
"Negara itu menawarkan kami serangga-serangga penyerbuk tanaman Strawberry spesies A dengan harga tertentu. apa yang kami lakukan? kami menolak. karena Indonesia memiliki serangga lokal B yang tak kalah kualitasnya..."

Itulah penjelasan singkat yang saya dengar perihal reaksi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) saat ditawarkan pasokan serangga oleh negara luar. Berhubung kami datang dengan label mahasiswa yang sedang mempelajari entomologi (ilmu mengenai serangga), bertandang ke LIPI Cibinong 10 Desember lalu kami benar-benar disuguhi realita menarik mengenai serangga (juga mamalia, burung, reptil, dan amphibi yang sempat kami kunjungi juga).
sungguh bukan suatu hal yang aneh lagi mengingat kenyataan bahwa jumlah para ilmuwan asing yang tertarik mempelajari kekayaan Indonesia secara mendalam lebih banyak dibandingkan masyarakat Indonesia itu sendiri. Ironis memang...di saat negara kita dikatakan sebagai kepulauan yang sangat kaya, tapi rupanya tak semuanya bisa dinikmati dengan leluasa. seorang peneliti di LIPI juga mengatakan hal yang serupa. Bahwa jumlah ilmuwan atau lembaga penelitian asing   yang tertarik mengadakan kerja sama dengan LIPI lebih banyak bila dibandingkan dengan peneliti dalam negeri sendiri.

"... dan apa yang terjadi di akhir, masyarakat Indonesia hanya dapat melakukan demo dan aksi-aksi ketika menyadari salah satu kekayaannya diklaim oleh pihak lain (kasus : seperti yang terjadi pada salah satu kebudayaan kita). Padahal, mungkin saja apa yang diklaim tersebut baru kita sadari keberadaannya saat sudah terlanjur diambil...", katanya.  

saya tertegun,
tersindir,
bahkan tertampar...

betapa banyak hal yang memang tidak kita kenal mengenai Indonesia. bukan hanya kebudayaan atau pun hasil alam, tapi kenalkah kita kepada para penghuninya sendiri?

- hening sejenak-

ternyata saya pun tidak...
Batocera hector,
Bombyx mori,
Apis indica,
Hapal nama-nama latin mereka bukanlah hal yang menyelesaikan persoalan. Tapi setidaknya membantu dalam mengenal mereka.


Chalcosoma caucasus, anggota Dynastidae yang berperan penting sebagai perombak
I really love them  :)




Beberapa jenis yang diawetkan untuk dipelajari





dan buku-bukunya pun mayoritas karangan peneliti asing 
(benar-benar membuat saya ingin melihatnya--dikunci di dalam lemari!)



-Another warning-





Suatu teknik pengawetan untuk kepentingan penelitian
(harap diketahui, ini bukan suatu tindakan kekejaman :) mari kita niatkan bahwa hal ini adalah  pengetahuan)


Sebuah pencerahan saya temukan dalam pembicaraan peneliti tersebut. Jika mereka (LIPI) tersebut menerima pasokan serangga penyerbuk tanaman Strawberry dari luar negeri untuk digunakan di negara kita, Akan ada kompetisi di antara yang lokal dan pendatang. Yang kuat, yang akan bertahan...sebagaimana teori adaptasi dan kompetisi yang berlaku.
Apa jadinya jika serangga-serangga bule itu yang menang karena kualitasnya? 
ya, jawabannya sama ngerinya dengan apa yang saya bayangkan.
para pribumi akan kalah,
dan para pendatang pun meraja...
Kisah klasik penjajahan dalam dimensi yang lain.

Saat ini atau suatu saat, mungkin kita akan sadar betapa kayanya kita...
sekalipun harus diiringi dengan  kesadaran betapa butanya kita...



»»  read more

December 12, 2009

say thanks, post this, and give this

December 12, 2009 14
Akhirnya...
Setelah  rehat sejenak dalam dunia per-blogging-an...
Saya kembali menengok 'rumah' saya...
seperti yang sudah saya katakan, beberapa hari yang lalu saya penat.
cukup penat bahkan untuk blogwalking sekalipun...
hmmm...sungguh saya minta maaf untuk itu...


Terlepas dari itu semua,
Rupanya beberapa orang telah berbaik hati menghadiahkan saya award...

Nice...
Benar-benar menyenangkan mengetahui bahwa 'rumah' saya sudi dilirik oleh anda semua...
apalagi untuk mereka yang rela ngalor-ngidul bersama saya...
Terima kasih...

Terima kasih untuk Ninneta dan Rangga untuk awardnya...


award dari Rangga :)


award dari Ninneta :)


Seperti lazimnya sebuah award...
Saya punya kewajiban untuk meneruskannya...
Berhubung award Nyinda juga belum saya bagikan,
sekalian saja saya berikan sekarang :) silahkan ambil di sini
award-award ini akan saya persembahkan untuk mereka yang masih baru di dunia blogging (sama seperti si saya)


nikmatilah :)
ambil semuanya :)
»»  read more

December 6, 2009

Lagi-lagi tentang Kepala

December 6, 2009 20
kalau kemarin saya kehilangan kepala...
saat ini, saya mengidap sindrom kepenatan luar biasa....
dalam kata lain, kepala saya mulai penuh...
penuh dengan remeh-temeh,
kalau otak saya adalah harddisk, saya yakin dia sudah terserang virus...
error...
atau saya harus menambah memori? entahlah...

saya punya remote kehidupan seperti lazimnya orang lain,
tapi rupanya tidak dilengkapi tombol pause -remote macam apa ini-
ahh,,,
masa lalu saya baru-baru ini mengetok-ngetok di dalam kepala  ingin bertamu,
belum lagi mimpi-mimpi yang saya jejali di bagian otak paling aman tiba-tiba ribut minta diwujudkan...
ohh, ternyata tugas-tugas itu juga tidak mau kalah...
mereka berderet dan berbaris rapi namun padat, memasang muka tak sabar ingin dikerjakan sambil menyerukan tanggal-tanggal deadline...

HEI, bisakah kalian bersabar dulu?
i'm on my way!
pusing rasanya mendengar para penghuni otak saya berteriak-teriak tidak sabaran begitu...
ingin rasanya saya ganti remote,
pinjam remote,
atau apalah...
untuk menekan tombol pause barang sejenak...

atau bahkan pinjam kepala orang lain??
ahh, tidak...tidak...
bisa jadi isinya malah lebih ruwet...



yahh...sepertinya cuma ada satu jalan,
saya harus berdamai dengan isi kepala saya,
sebelum mereka meledak dan semakin mengacaukan hari-hari saya...
»»  read more

December 5, 2009

Perfect Thunderstorm

December 5, 2009 11
saya  selalu  mengaguminya...
tidak ada yang lebih indah darinya selain suara gerimis dan pelangi sesudahnya...
tapi pelangi tak selalu ada,
berbeda dengan dia yang kerap kali muncul menemani hujan...
saya merindukannya,
walaupun kadang-kadang saya harus menutup telinga saat menemuinya...

sempurna,
elegan,
menakutkan,

saya benar-benar merindukannya,
menatap langit berharap dia datang...

biarkan dia datang, Tuhan...
mengetahui bahwa dia ada pun sudah cukup...
walaupun hanya bisa melihatnya dari kejauhan...





yaa....
dia datang...
perfect thunderstorm...

* link gambar
»»  read more

December 3, 2009

Special Gift

December 3, 2009 15
Waw!
seseorang telah berbaik hati memberikan saya hadiah!
yiiipiiie...nyinda! Thx for your special gift...
di umur blog saya yang masih kebilang bayi, rasanya mengharukan sekali dihadiahi award persahabatan...
banyak pula! wewww...
terima kasih...
sudah bersedia ngalor-ngidul bersama saya...

(award dari nyinda, hihihihi)








terima kasih juga untuk semuanya, yang sudah sudi melirik hasil corat-coret saya...
Tunggu saja...akan saya berikan juga award-award untuk anda semua...
Selamat menjalani bulan Desember...
»»  read more

December 1, 2009

Welcome to you My December

December 1, 2009 17
Hidup itu pinjaman...
ya...pinjaman...
karena suatu saat saya harus rela mengembalikannya...

saya sering menganalogikan hidup saya dengan sebuah buku...
buku yang berisi berbagai kisah yang bisa saya catat semau saya...
tapi catatan, coretan, dan gambaran di buku itu tidak akan tetap utuh di akhir halaman,
selalu saja ada koreksi,
entah dari saya,
atau dari Tuhan...

saya punya kebebasan untuk meracau semau saya,
tapi saya juga harus rela jika Tuhan ingin menghapus kalimat atau alinea tertentu dalam hidup saya, bahkan mungkin menggantinya dengan versi yang lain...
atau mungkin, saya bisa saja tidak menuliskan satu kata pun....
namun tiba-tiba Tuhan menghujaninya dengan beribu kata...
saya selalu berharap, agar saya dapat menerima segala koreksi dengan lapang dada,
berusaha untuk tidak menghakimi Tuhan yang telah mencorat-coret, menggarisbawahi, atau bahkan menghapus apa yang saya tulis...
karena (pada akhirnya) saya teringat lagi, bahwa saya cuma peminjam...
bukan Yang Sebenar-benarnya Memiliki...

Hari ini saya tiba pada lembaran baru berjudul Desember...
berusaha untuk bersikap excited ketika menghadapinya.
lagi-lagi, selalu, dan setiap kali saya tuliskan harapan-harapan yang sama untuk lembaran ini, sebagaimana saya panjatkan pada halaman-halaman sebelumnya...

saya tahu... hari ini, kemarin, lusa, atau bahkan detik berikutnya tidak akan pernah sama.
sama seperti buku yang sedang saya pegang, setiap lembarannya pun punya kisahnya sendiri (yang tentunya sudah mengalami pengoreksian).
saya sudah melewati Januari, Maret, Juni, Oktober, dan lembar-lembar lainnya.
dan mereka punya kisahnya masing-masing....

saya menyempatkan diri membuka kisah-kisah mereka...
membaca kesenangan si Januari, si Februari, dan si Maret...
kesedihan seorang Juli...
keberuntungan seorang Agustus...
dan kerinduan si September dan Oktober...
atau bahkan kehampaan seorang November...
saya tersenyum mengingat mereka...
dan cukup bisa menghargai segala pengoreksian yang terjadi, bahkan saya bersyukur untuk itu...

saya kembali menghadapi lembaran Desember yang masih kosong,
tidak lagi kembali berlarut-larut dalam kisah si Juli atau November...
biarlah mereka bersuka cita atau bersedih...
mereka tetap bagian dari diri saya...
dan saya tidak akan kembali...



"selamat datang wahai Desember..."
saya persiapkan diri saya untuk mulai memberinya  kata-kata...
tidak perlu muluk-muluk...
asal bisa dirundingkan dengan Tuhan...
»»  read more
Related Posts with Thumbnails