November 18, 2009

Renungan tanpa secangkir kopi....

November 18, 2009
aku terduduk di balik jendela sambil memandang langit di luar sana...
menatap bulan yang menyembul dikelilingi bintang...
perasaan nyaman menyelimuti, karena berpikir seolah aku memiliki bulan dan berjuta bintang sekaligus dalam kotak kaca yang sangat besar...
atau jangan-jangan, justru bulan dan bintang sedang menertawakan aku yang terjebak di dalam aquarium besar ini sambil menatap mereka terkagum-kagum?...
kuputuskan saja untuk membuka jendela lebar-lebar, hingga tak ada batas antara aku dan mereka...
yah,,cukup...
suasana ini sudah cukup untuk membuatku nyaman...
walaupun aku (pada akhirnya) mengurungkan niat untuk mengharapkan kunang-kunang hadir menyempurnakan malam ini...

mulailah berkecamuk...
pikiran-pikiran sepele hingga lamunan tingkat tinggi mulai berorasi dalam benak,
rintihan dan elegi-elegi tak jelas pun mulai berteriak ingin diperhatikan,
pertarungan antara logika dan perasaan kembali terjadi, hingga aku hanya tersenyum melihat mereka berkelahi...
mereka semua bermunculan,
antara memberi dan mengasihi
antara mencaci dan memuji
antara menerima dan menolak
antara pertahanan dan penyerangan
antara cinta dan benci
antara bersama dan sendiri
antara menang dan kalah
antara masa lalu dan saat ini...

sungguh...
aku teringat akan pertanyaan itu...
'pernahkah kamu merasa kesepian?'
aku tersenyum, sambil kembali menatap bintang...
mengingat jawaban-jawaban yg pernah aku utarakan...
semua orang pasti pernah merasa sepi,
apapun perkaranya...
tapi tidak untuk malam ini...
bahkan bintang pun bisa menemaniku saat ini...

aku beruntung,
betapa Tuhan memberikan berjuta serpihan takdir yang membuat hidupku lebih berwarna,
memberikan otak -yang sekalipun bukan yg paling jenius- untuk berpikir mengenai hidup,
dan perasaan -yang sekalipun melankolis- untuk menyadari kehadiran-Nya...

aku mengubah posisi duduk lebih dekat,
untuk merasakan angin berhembus di bawah atap langit...
beruntung malam ini hujan tidak datang...
tidak menghapuskan bulan dan bintang dengan awan gelapnya,
dan mengacaukan renunganku...


akhirnya,,,tanpa secangkir kopi,
aku biarkan kantuk itu datang...
mulai merasuk sambil mencoba menjauhkan aku dari bintang...
aku biarkan kantuk itu datang,
sambil tersenyum mensyukuri malam...
aku biarkan kantuk itu datang,
tanpa takut kehilangan semuanya...

ketika kantuk datang,
aku akan tetap ingat perkataannya,
aku akan tetap ingat perkataan mereka,
beruntunglah...
beruntunglah...
tak lagi terasa sepi...



- Senin, 8 Juni 2009 -

1 comments:

Horee Adventure

saya suka renungan tanpa secangkir kopi mu...

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails